

"Temuan ini akan mempermudah penyimpanan dan pemakaian segala jenis peralatan eletronik yang menggunakan baterai konvensional sebab bentuknya menjadi lebih fleksibel," kata Pulickel Ajayan, ketua penelitian.
Baterai yang dapat diisi ulang ini terbuat dari lapisan yang disemprot, dengan mewakili masing-masing komponen dari sebuah baterai konvensional. Lapisan cat kemudian disemprot ke permukaan keramik, kaca stainless steel, dan beragam media seperti permukaan lengkung pada cangkir keramik, untuk menguji seberapa baik mereka bekerja.
Salah satu keterbatasan dari teknologi ini adalah aplikasinya karena sulit mengatur cairan elektrolit. Terlebih lagi, selama proses pembuatan kita membutuhkan lingkungan yang kering dan bebas oksigen.
Para peneliti kini mencari komponen yang memungkinkan pembuatan baterai di udara terbuka agar proses produksi lebih efisien, serta dapat meningkatkan aspek komersial yang lebih besar.
Hasil penelitian itu diterbitkan pada hari Kamis dalam jurnal Nature Scientific Reports.
1 komentar:
test Hallo
Posting Komentar